Kajian Ke islaman dalam Prespektif Mistiko Informatika
A. Keyakinan
- Kalimat
Tauhid (Laa
ilaaha = 0, illa = , Allah=1)
Pada hakekatnya Islam adalah
purifikasi (pemurnian kembali) ajaran agama-agama monotheis yang sudah ada
sebelumnya. Bahkan islam meyakini, bahwa sejak pertama keberadaan manusia
adalah monotheistik. Para rasul (mulai dari Adam s/d Muhammad) adalah utusan
Tuhan untuk mengembalikan manusia kearah keyakinan yang benar yaitu tauhid.
Keyakinan bahwa Tuhan adalah Esa (dzat, sifat,
maupun perbuatan-Nya). Karena keyakinan ini adalah keyakinan yang berdiri tegak
di antara grafitasi ke kanan (syirk) dan grafitasi ke kiri (atheis).
Menegakkan tauhid sama dengan beratnya menegakkan jarum penunjuk dalam posisi
tegak lurus, karena ia akan tertarik oleh grafitasi (nafsu kebinatangan yang
animistik) dan nafsu (keiblisan yang atheistik).
Dorongan jiwa mempertuhan banyak
oknum dan meniadakan Tuhan sama sekali. Fungsi kerasulan yang paling utama
adalah menjaga stabilitas keyakinan tauhid ini bagi umatnya.
Kalimat tauhid yang diproklamirkan
oleh setiap rasul adalah satu, yaitu; Laa ilaaha illa
Allah (tiada Tuhan kecuali
Allah). Kalimat
ini sebenarnya memiliki kandungan makna yang sangat tinggi. Inilah hikmah
tertinggi yang diucapkan oleh setiap rasul.
Yang seandainya ditimbang dengan
tujuh langit dan tujuh bumi dijadikan satu dengan kalimat tersebut saja, maka kalimat tersebut
masih lebih berat.
لو ان السموات السبع .....
Ini adalah adalah kalimat jami’
(mengumpulkan makna) dan mani’ (menghalangi masuknya alasan lain)
artinya kalimat yang sangat simple tetapi sangat padat makna. Dan kalimat ini
yang menjadi rumus kehidupan dunia dan akhirat. Kalimat ini pula yang menjadi
kunci bagi surga dunia dan akhirat.
Kalimat Tauhid (Laa ilaaha
illa Allah) mengandung makna syimbolik huruf biner yang menjadi kunci
pembuka seluruh perkembangan ilmu pengetahuan dan bahasa tehnologi (khususnya
tehnologi modern informatika). Karena kalimat tersebut sebenarnya merupakan
simbul 0.1. Laa ilaaha = 0, illa = , Allah=1. Demikian
juga kalimat tersebut mela
mbangkan kode negatif (-) dan
positif (+) merupakan lambang energi listrik dan elektro-magnetika.
Di antara angka 0 dan angka 1, maka angka
satu-lah yang memiliki nilai, sedangkan 0 tidak bernilai. Dengan demikian inti
ajaran islam adalah keesaan Tuhan, bukan ke tidak adaan Tuhan. Tetapi dalam
satu kesatuan, antara 0 (selain Tuhan ) dan 1 (Tuhan), adalah suatu relasi
aktif yang sangat penting dan sangat menentukan keberadaan dan dinamika di alam
semesta.
Sebagaimana semua jenis produk
tehnologi modern (elektronika digital), adalah susunan dari susunan bilangan
biner 0.1 tersebut atau lompatan energi dari positif ke negatif, maka
pengulangan bacaan kalimat tauhid tersebut berarti gerakan (transformasi)
energi dari positif ke negatif atau putus dan sambungnya energi dari positif
(+) ke negatif (-). Atau sama dengan penyusunan
bilangan biner (bagi bahasa komputer) sehingga dapat menimbulkan energi yang
memiliki dampak spiritual besar (seperti; menebalkan iman, membersihkan jiwa,
dan membuka pintu kebahagian dan kebermaknaan hidup).
Kalimat tauhid (Laa ilaaha illa Allah), adalah
misi perjuangan para rasul. Ia harus dipegangi oleh setiap muslim baik secara dhohir
(tek kalimat) maupun makna kalimat (batinnya). Banyak hadis Nabi yang
menganjurkan memperbanyak membaca kalimat tauhid tersebut dengan dinyatakan
berbagai manfa’at dan keutamaannya. Misalnya Nabi memerintahkan sahabatnya
untuk memperbaharui iman dengan cara memperbanyak membaca kalimat tauhid tersebut.
Demikian juga banyak pernyataan Nabi yang menunjukkan betapa pentingnya
memegangi makna kalimat tauhid tersebut. Misalnya pernyataan Nabi bahwa beliau
diutus oleh Allah di dunia ini adalah untuk menegakkan kalimat tauhid ini.
- Malaikat Sebagai Mediator
Malaikat
adalah mediator antara dzat mutlak dengan dzat nisbi dari pihak alam murni
(alam ketuhanan).Sebagaimana rasul dan nabi yang juga sebagai mediator dari
pihak alam materi (alam makhluk). Dengan
melalui sistem tranmisi yang sangat lembut dan rumit. Yakni sistem penyelarasan
frekwensi gelombang.Gelombang kejernihan dan keheningan jiwa.
Tuhan adalah dzat mutlak yang tidak
mungkin dapat ditangkap oleh dzat yang sangat nisbi. Dengan adanya malaikat
maka suara batin manusia dapat mengalir ke alam ketuhanan. Begitu pula dengan
perantaraan malaikat, bahasa dan suara Tuhan masuk ke dalam alam batin manusia.
Wujud malaikat adalah cahaya yang
jika dimodulasi bisa berbentuk getaran atau gelombang-gelombang elektromagnetik
dengan berbagai frekwensinya. (Sebagaimana jenis dan macam malaikat). Gelombang-gelombang invisible (tak
terjangkau oleh indra manusia), baik invisible karena suprasonic maupun karena
infrasonic. Gelombang yang sangat pendek maupun sangat panjang, sehingga indra
manusia tidak mampu untuk melihat atau mendengarnya. Sehingga kalau
dianimasikan dalam suatu bentuk personifikasi, maka wujud malaikat adalah
sangat besar sekali. Dikhabarkan bahwa, besarnya kepala izroil (malaikat
pencabut nyawa) diumpamakan jika seluruh air yang ada di semua lautan dipakai
untuk mengguyur kepalanya, maka belum seluruh rambut di kepala malaikat itu
basah, saking besarnya.[4]
Wujud-wujud malaikati yang mungkin sudah dapat
dideteksi oleh tehnologi modern (walaupun itu mungkin yang paling kasar) adalah
medan magnet dari gerakan-gerakan teratur manusia (jurus beladiri dan ibadah),
atau wirid-wirid, juga energi hidup
(aura) baik yang ada pada tumbuhan,binatang maupun manusia. Demikian juga
gelombang elektromagnetik yang berasal dari gerakan benda-benda mati, seperti
dinamo dan motor,serta barang-barang elektronika.
Bagaimana dengan iblis ?.Iblis dan
jin adalah makhluk Allah yang struktur tubuhnya juga berasal dari substansi
materi lembut (api), sebagaimana malaikat.Energi malaikat cenderung positif,
sedangkan energi iblis dan jin cenderung negatif. Api adalah bentuk kasar dari cahaya. Dia
adalah substansi pengganggu, pembakar dan perusak sebagaimana virus dalam
tehnologi informatika. Iblis atau jin bersifat mengganggu dari mekanisme
kehidupan manusia, sebagaimana virus mengganggu program komputer.Virus hidup di
tempat yang hidup dan mati di tempat yang mati. Wujud dari malaikat,iblis, dan
jin bagi pandangan batin manusia adalah tergantung pada persepsi dan imajinasi
manusia yang memandangnya. Sebagaimana cahaya maupun api akan berbentuk
sebagaimana bentuk tempatnya.
- Kerasulan
dan Kenabian
Rasul dan Nabi berfungsi sebagai
mediator antara dzat mutlak dengan dzat nisbi dari pihak alam materi).Alam
materi (manusia secara umum) membutuhkan manusia khusus yang memiliki antena
yang mampu menangkap sinyal kemalaikatan yang sangat halus. Harus ada diantara
manusia yang memiliki kepekaan yang tajam untuk dapat menerima informasi dari
alam murni (ketuhanan), yang berupa informasi dan instruksi-intruksi dari
Tuhan. Itulah yang yang disebut ilham dan wahyu.
Berita agung itulah yang disebut naba’
yang pembawanya disebut Nabi. Sedangkan rasul adalah seorang nabi yang menjadi
utusan resmi Allah yang membawa instruksi dari Tuhan tentang tatanan kehidupan
yang dikehendaki oleh Tuhan yang disebut dengan syari’at. Sehingga setiap rasul
pasti nabi tetapi tidak setiap nabi adalah rasul.
Selain sebagai mediator, rasul dan
Nabi adalah sebagai pembawa cahaya dan sinar dalam kehidupan alam batin
(ruhani) manusia. Rasul dan Nabi adalah mataharinya alam ruhani. Sinar dan
cahayanya adalah ajaran dan syari’at yang dibawanya. Sebagai mataharinya alam ruhani, rasul dan
Nabi sangat penting dan menentukan akan kelangsungan hidup keruhanian di dunia
ini.karena dinamika kehidupan alam ruhani sangat tergantung pada ajaran yang
dibawa oleh para rasul.
Sistim transmisi informasi dan
instruksi dari Allah kepada umat manusia dapat digambarkan sebagai berikut;
1. Syari’at formal
yang berupa wahyu. Informasi dan instruksi dari Dzat mutlak ditransfer ke lauh
al-mahfudz (hard disk alam semesta), dari sini kemudian dibawa ke bait
al-izzah (langit dunia sebagai pusat pengolahan data dan sekaligus server),
sampai di bait izzah data masih berupa bahasa binner (bahasa malaikati), kemudian dari sini data
disampaikan oleh jibril dalam bahasa yang difahami oleh nabi atau rasul dalam
bentuk sort massage …(SMS). Kemudian nabi atau rasul menyampaikan kepada
umatnya.
2. Informasi ghoib
(ilham dan inspirasi murni) personal. Diterima oleh orang yang memiliki
kepekaan yang tinggi dalam menerima pancaran informasi yang terus menerus
terpancar dari Dzat mutlak. Kepekaan spiritual itu bisa dimiliki oleh seseorang
secara alami (sebagaimana para nabi dan wali murad), juga bisa dimiliki oleh
seseorang karena usaha pengasahan yang terus menerus (sebagaimana yang
dilakukan oleh para sufi dan para filosof).
3.
- Kitab
Suci dan Wahyu (pesan-pesan Tuhan dalam bahasa manusia), Sinar yang
menimbulkan terang dalam mataharinya alam ruhani.
- Hari
Kiamat (akhir dari kehidupan dalam tatanan alam materi).
- Taqdir
(ukuran-ukuran dan keteraturan dalam kehidupan yang telah ditetapkan oleh
Tuhan di alam semesta).
B. Kepatuhan
- Syahadat (ikrar sebagai
regrestrasi dalam mengikuti sistem koneksitas ketuhanan).
- Sholat (charging energi
spiritual sekaligus pembersihan jiwa dan komunikasi).
- Zakat (Pemerataan dan
pembayaran royalti hak publik, serta pembersihan jiwa).
- Puasa (rasting dan pembakaran
sisa-sisa makanan dan meminimalisir daya hewani.)
- Haji (muktamar tahunan umat
islam, dan gerakan zigzag ilahiyah).
- Jihad
- Jama’ah
- Silaturrahim
- Sikap Mental
- Shabar (taslim, qana’ah,
zuhud, ridlo,…)
- Syukur.(ta’at, infaq, tawadlu’,khusyu’, …)
Oleh; Kharisudin Aqib.
0 komentar:
Post a Comment