Powered by Blogger.
RSS

Al-Islam







Kajian Ke islaman dalam Prespektif Mistiko Informatika


A.    Keyakinan

    1. Kalimat Tauhid (Laa ilaaha = 0, illa = , Allah=1)
Pada hakekatnya Islam adalah purifikasi (pemurnian kembali) ajaran agama-agama monotheis yang sudah ada sebelumnya. Bahkan islam meyakini, bahwa sejak pertama keberadaan manusia adalah monotheistik. Para rasul (mulai dari Adam s/d Muhammad) adalah utusan Tuhan untuk mengembalikan manusia kearah keyakinan yang benar yaitu tauhid.
ولقد ارسلنا من قبلك رسلا الى قومه.....[1]
 Keyakinan bahwa Tuhan adalah Esa (dzat, sifat, maupun perbuatan-Nya). Karena keyakinan ini adalah keyakinan yang berdiri tegak di antara grafitasi ke kanan (syirk) dan grafitasi ke kiri (atheis). Menegakkan tauhid sama dengan beratnya menegakkan jarum penunjuk dalam posisi tegak lurus, karena ia akan tertarik oleh grafitasi (nafsu kebinatangan yang animistik) dan nafsu (keiblisan yang atheistik).
 Dorongan jiwa mempertuhan banyak oknum dan meniadakan Tuhan sama sekali. Fungsi kerasulan yang paling utama adalah menjaga stabilitas keyakinan tauhid ini bagi umatnya.

Kalimat tauhid yang diproklamirkan oleh setiap rasul adalah satu, yaitu; Laa ilaaha  illa  Allah  (tiada Tuhan kecuali Allah). Kalimat ini sebenarnya memiliki kandungan makna yang sangat tinggi. Inilah hikmah tertinggi yang diucapkan oleh setiap rasul.
أفضل ما قلت انا و النبيون من قبلى لا اله الا الله. [2]
Yang seandainya ditimbang dengan tujuh langit dan tujuh bumi dijadikan satu dengan  kalimat tersebut saja, maka kalimat tersebut masih lebih berat.
لو ان السموات السبع .....
Ini adalah adalah kalimat jami’ (mengumpulkan makna) dan mani’ (menghalangi masuknya alasan lain) artinya kalimat yang sangat simple tetapi sangat padat makna. Dan kalimat ini yang menjadi rumus kehidupan dunia dan akhirat. Kalimat ini pula yang menjadi kunci bagi surga dunia dan akhirat.

Kalimat Tauhid (Laa ilaaha illa Allah) mengandung makna syimbolik huruf biner yang menjadi kunci pembuka seluruh perkembangan ilmu pengetahuan dan bahasa tehnologi (khususnya tehnologi modern informatika). Karena kalimat tersebut sebenarnya merupakan simbul 0.1. Laa ilaaha = 0, illa = , Allah=1. Demikian juga kalimat tersebut mela
mbangkan kode negatif (-) dan positif (+) merupakan lambang energi listrik dan elektro-magnetika.

 Di antara angka 0 dan angka 1, maka angka satu-lah yang memiliki nilai, sedangkan 0 tidak bernilai. Dengan demikian inti ajaran islam adalah keesaan Tuhan, bukan ke tidak adaan Tuhan. Tetapi dalam satu kesatuan, antara 0 (selain Tuhan ) dan 1 (Tuhan), adalah suatu relasi aktif yang sangat penting dan sangat menentukan keberadaan dan dinamika di alam semesta.  

Sebagaimana semua jenis produk tehnologi modern (elektronika digital), adalah susunan dari susunan bilangan biner 0.1 tersebut atau lompatan energi dari positif ke negatif, maka pengulangan bacaan kalimat tauhid tersebut berarti gerakan (transformasi) energi dari positif ke negatif atau putus dan sambungnya energi dari positif (+)  ke negatif (-). Atau sama dengan penyusunan bilangan biner (bagi bahasa komputer) sehingga dapat menimbulkan energi yang memiliki dampak spiritual besar (seperti; menebalkan iman, membersihkan jiwa, dan membuka pintu kebahagian dan kebermaknaan hidup).
جد دوا ايمانكم  كيف نجد د ايماننا يا رسول الله؟ اكثروا بقول لا اله الا الله. [3]

Kalimat tauhid  (Laa ilaaha illa Allah), adalah misi perjuangan para rasul. Ia harus dipegangi oleh setiap muslim baik secara dhohir (tek kalimat) maupun makna kalimat (batinnya). Banyak hadis Nabi yang menganjurkan memperbanyak membaca kalimat tauhid tersebut dengan dinyatakan berbagai manfa’at dan keutamaannya. Misalnya Nabi memerintahkan sahabatnya untuk memperbaharui iman dengan cara memperbanyak membaca kalimat tauhid tersebut. Demikian juga banyak pernyataan Nabi yang menunjukkan betapa pentingnya memegangi makna kalimat tauhid tersebut. Misalnya pernyataan Nabi bahwa beliau diutus oleh Allah di dunia ini adalah untuk menegakkan kalimat tauhid ini.  

 
    1. Malaikat Sebagai Mediator
Malaikat adalah mediator antara dzat mutlak dengan dzat nisbi dari pihak alam murni (alam ketuhanan).Sebagaimana rasul dan nabi yang juga sebagai mediator dari pihak alam materi (alam makhluk).  Dengan melalui sistem tranmisi yang sangat lembut dan rumit. Yakni sistem penyelarasan frekwensi gelombang.Gelombang kejernihan dan keheningan jiwa.

Tuhan adalah dzat mutlak yang tidak mungkin dapat ditangkap oleh dzat yang sangat nisbi. Dengan adanya malaikat maka suara batin manusia dapat mengalir ke alam ketuhanan. Begitu pula dengan perantaraan malaikat, bahasa dan suara Tuhan masuk ke dalam alam batin manusia.

Wujud malaikat adalah cahaya yang jika dimodulasi bisa berbentuk getaran atau gelombang-gelombang elektromagnetik dengan berbagai frekwensinya. (Sebagaimana jenis dan macam malaikat).  Gelombang-gelombang invisible (tak terjangkau oleh indra manusia), baik invisible karena suprasonic maupun karena infrasonic. Gelombang yang sangat pendek maupun sangat panjang, sehingga indra manusia tidak mampu untuk melihat atau mendengarnya. Sehingga kalau dianimasikan dalam suatu bentuk personifikasi, maka wujud malaikat adalah sangat besar sekali. Dikhabarkan bahwa, besarnya kepala izroil (malaikat pencabut nyawa) diumpamakan jika seluruh air yang ada di semua lautan dipakai untuk mengguyur kepalanya, maka belum seluruh rambut di kepala malaikat itu basah, saking besarnya.[4]

 Wujud-wujud malaikati yang mungkin sudah dapat dideteksi oleh tehnologi modern (walaupun itu mungkin yang paling kasar) adalah medan magnet dari gerakan-gerakan teratur manusia (jurus beladiri dan ibadah), atau wirid-wirid, juga  energi hidup (aura) baik yang ada pada tumbuhan,binatang maupun manusia. Demikian juga gelombang elektromagnetik yang berasal dari gerakan benda-benda mati, seperti dinamo dan motor,serta barang-barang elektronika.

Bagaimana dengan iblis ?.Iblis dan jin adalah makhluk Allah yang struktur tubuhnya juga berasal dari substansi materi lembut (api), sebagaimana malaikat.Energi malaikat cenderung positif, sedangkan energi iblis dan jin cenderung negatif.  Api adalah bentuk kasar dari cahaya. Dia adalah substansi pengganggu, pembakar dan perusak sebagaimana virus dalam tehnologi informatika. Iblis atau jin bersifat mengganggu dari mekanisme kehidupan manusia, sebagaimana virus mengganggu program komputer.Virus hidup di tempat yang hidup dan mati di tempat yang mati. Wujud dari malaikat,iblis, dan jin bagi pandangan batin manusia adalah tergantung pada persepsi dan imajinasi manusia yang memandangnya. Sebagaimana cahaya maupun api akan berbentuk sebagaimana bentuk tempatnya.

    1. Kerasulan dan Kenabian
Rasul dan Nabi berfungsi sebagai mediator antara dzat mutlak dengan dzat nisbi dari pihak alam materi).Alam materi (manusia secara umum) membutuhkan manusia khusus yang memiliki antena yang mampu menangkap sinyal kemalaikatan yang sangat halus. Harus ada diantara manusia yang memiliki kepekaan yang tajam untuk dapat menerima informasi dari alam murni (ketuhanan), yang berupa informasi dan instruksi-intruksi dari Tuhan. Itulah yang yang disebut ilham dan wahyu.

Berita agung itulah yang disebut naba’ yang pembawanya disebut Nabi. Sedangkan rasul adalah seorang nabi yang menjadi utusan resmi Allah yang membawa instruksi dari Tuhan tentang tatanan kehidupan yang dikehendaki oleh Tuhan yang disebut dengan syari’at. Sehingga setiap rasul pasti nabi tetapi tidak setiap nabi adalah rasul.

Selain sebagai mediator, rasul dan Nabi adalah sebagai pembawa cahaya dan sinar dalam kehidupan alam batin (ruhani) manusia. Rasul dan Nabi adalah mataharinya alam ruhani. Sinar dan cahayanya adalah ajaran dan syari’at yang dibawanya.  Sebagai mataharinya alam ruhani, rasul dan Nabi sangat penting dan menentukan akan kelangsungan hidup keruhanian di dunia ini.karena dinamika kehidupan alam ruhani sangat tergantung pada ajaran yang dibawa oleh para rasul.

Sistim transmisi informasi dan instruksi dari Allah kepada umat manusia dapat digambarkan sebagai berikut;
1.      Syari’at formal yang berupa wahyu. Informasi dan instruksi dari Dzat mutlak ditransfer ke lauh al-mahfudz (hard disk alam semesta), dari sini kemudian dibawa ke bait al-izzah (langit dunia sebagai pusat pengolahan data dan sekaligus server), sampai di bait izzah data masih berupa bahasa binner  (bahasa malaikati), kemudian dari sini data disampaikan oleh jibril dalam bahasa yang difahami oleh nabi atau rasul dalam bentuk sort massage …(SMS). Kemudian nabi atau rasul menyampaikan kepada umatnya.
2.      Informasi ghoib (ilham dan inspirasi murni) personal. Diterima oleh orang yang memiliki kepekaan yang tinggi dalam menerima pancaran informasi yang terus menerus terpancar dari Dzat mutlak. Kepekaan spiritual itu bisa dimiliki oleh seseorang secara alami (sebagaimana para nabi dan wali murad), juga bisa dimiliki oleh seseorang karena usaha pengasahan yang terus menerus (sebagaimana yang dilakukan oleh para sufi dan para filosof).
3.       
    1. Kitab Suci dan Wahyu (pesan-pesan Tuhan dalam bahasa manusia), Sinar yang menimbulkan terang dalam mataharinya alam ruhani.
    2. Hari Kiamat (akhir dari kehidupan dalam tatanan alam materi).
    3. Taqdir (ukuran-ukuran dan keteraturan dalam kehidupan yang telah ditetapkan oleh Tuhan di alam semesta).

B.     Kepatuhan

    1. Syahadat (ikrar sebagai regrestrasi dalam mengikuti sistem koneksitas ketuhanan).
    2. Sholat (charging energi spiritual sekaligus pembersihan jiwa dan komunikasi).
    3. Zakat (Pemerataan dan pembayaran royalti hak publik, serta pembersihan jiwa).
    4. Puasa (rasting dan pembakaran sisa-sisa makanan dan meminimalisir daya hewani.)
    5. Haji (muktamar tahunan umat islam, dan gerakan zigzag ilahiyah).
    6. Jihad
    7. Jama’ah
    8. Silaturrahim

  1. Sikap Mental
    1. Shabar (taslim, qana’ah, zuhud, ridlo,…)
    2. Syukur.(ta’at, infaq, tawadlu’,khusyu’, …)

Oleh; Kharisudin Aqib.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Post a Comment